Kamis, 6 April 2023, telah terlaksana acara seremonial yang menandai pengiriman pertama pupuk Bio Organomineral (BiOM) dari Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara (BBPMB) tekMIRA untuk Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama antara kedua belah pihak untuk memproduksi pupuk BiOM sejak Februari 2023 lalu.
Berdasarkan pernyataan Dr. Agus Susanto, Kepala PPTK Gambung, produksi pupuk BiOM kali ini sebanyak 10-ton ditujukan untuk aplikasi pada perkebunan teh di dua provinsi penghasil teh terbesar di Indonesia, yaitu Jawa Barat dan Sumatera Utara. Dia berharap pupuk BiOM bisa segera dipergunakan untuk tanaman lain seperti kopi, padi, dan jagung mengingat lengkapnya kandungan dalam pupuk BiOM serta hasil uji coba pada kerja sama sebelumnya. Tentunya, untuk pengembangan ini diperlukan penyesuaian untuk masing-masing komoditas.
BiOM merupakan pupuk ramah lingkungan hasil perpaduan antara mineral, organik, dan hayati (mikroorganisme). Formula pupuk BiOM diracik di Sentra Percontohan Pengolahan Mineral Cipatat BBPMB tekMIRA Bandung Barat dan mulai dikembangkan sejak tahun 2015. Pupuk BiOM telah mengantongi paten dengan nomor P00201702416 pada 2019. Keunggulan pupuk BiOM dibandingkan dengan pupuk konvensional NPK, pupuk BiOM terbukti lebih ekonomis dan mampu menunjukkan hasil yang lebih baik untuk tanaman teh, kopi, dan kakao yang tumbuh di dataran tinggi. Selain itu, pupuk BiOM juga mampu meningkatkan kesehatan tanah sehingga mendukung pertanian yang berkelanjutan.
Dr. Agus Susanto juga menyampaikan harapan agar kolaborasi baik antara dua lembaga ini terus berlanjut dengan menjalankan fungsi dan keahliannya masing-masing. Selain merupakan pakar dalam bidang perkebunan teh, PPTK Gambung juga memiliki akses ke pasar dimana pupuk BiOM hasil produksi BBPMB tekMIRA bisa didistribusikan. Kerja sama ini diharapkan mampu berkontribusi dalam perkembangan industri perkebunan teh di Indonesia.
